Minggu, 12 Januari 2014


Peternak Bebek Petelur



Peternak Bebek Petelur Pak Kusnadi

Kesuksesan yang dialami oleh Pak Sumaryono juga dialami oleh Pak Kusnadi yang tinggal di RT 11 RW 3 Desa Gempolsari. Beliau membuat usaha Budidaya Bebek yang diambil telurnya. Dilihat dari segi keutuhan dipasar permintaan ternak bebek di kota-kota besar di Indonesia seperti Medan, Jakarta, Surabaya, Malang, Yogyakarta, Malang, Samarinda dan Balikpapan dari tahun ketahun semakin meningkat. Telur bebek ini dapat diolah untuk berbagai makanan dan minuman seperti kue dan the telur. Adanya opini yang berkembang di masyarakat yang menyatakan khasiat telur bebek lebih baik dari telur ayam kampung yang juga telah mendongkrak penjualan telur bebek. peluang-peluang bisnis tersebut seharusnya dapat dijadikan sebagai alasan utama menekuni budidaya bebek petelur pada lahan kosong yang kita miliki.
Seperti Pak Kusnadi yang memanfaatkan lahan kosong dibelakang rumahnya serta menyulapnya menjadi kandang bebek. Tahun 2009 adalah awal beliau memulai usaha budidaya bebeknya tersebut. Pada mulanya selain bebek yang diambil telurnya atau bebek petelur, beliau juga menjual daging bebek, tetapi karena ada permainan harga oleh para pedagang sehingga harga selalu turun saat ia akan menjual bebeknya. Oleh karena itu beliau sekarang lebih memilih untuk mejual telur bebek.
Pada mulanya Pak Kusnadi memulai dengan memelihara 250 ekor Bebek, dulu Pak Kusnadi sempat memlihara kurang lebih 650 ekor bebek. Karena maraknya penyakit uggas yang menular pada waktu itu sehingga banyak bebeknya yang mati dan sebelum banyak yang mati ia menjual beberapa ekor bebeknya tersebut. Sekarang bebek yang dipeliharanya tinggal 450 ekor saja yang dipisah dalam 2 kandang yakni dengan pebagian 150 bebek yang masih muda berusia dibawah 6 bulan serta 300 ekor bebek ditaruh dalam kandang satunya. Pemisahan kandang ini dimaksudkan untuk membagi bebek mana yang sudah siap produksi dan bebek yang baru berproduksi telur.
Dari 400 ekor bebek yang dipeliharanya saat ini, Pak Kusnadi bisa mendapatkan telur kurang lebih 180-170 butir telur per-hari. Tetapi untuk musim hujan seperti sekarang ini bebek Pak Kusnadi hanya bisa menghasilkan telur kurang lebih 100-120 butir per-harinya. Dengan hraga jual telur per-butirnya sekitar Rp. 1.500,-. Untuk Pemasarannya Pak Kusnadi tak mengalami kesulian berarti karena setiap hari selalu ada yang mengambil terlurnya. Langganan Pal Kusnadi berasal dari Desa Kebonsari yang terkenal akan kampung bebeknya tersebut.
Keunggulan telur hasil budidaya Pak Kusnadi adalah kuning pada telurnya berupa berwarna orange yang berarti lebih baik dibandingkan telur bebek yang warna kunning telurnya kuning pucat. Itu didapat karena bebek-bebek yang dipelihara Pak Kusnadi diberi makan ramuan ajaib Pak Kusnadi yakni kepala udang yang didapat dari langganannya yang tiap 2 hari sekali selalu mengirim kerumahnya dan dicampur dengan karak atau bekas nasi sisa yang dikeringkan. Sedangkan pakan yang dipakai oleh orang-orang yang juga berbudidaya bebek petelur adalah roti/wafer yang bantat atau tidak jadi yang dijual Rp. 2.500,- per kg kemudian dikeringka terlebih dahulu.
Dilihat dari segi pakannya yang berbeda membuat telur hasil produksi Pak Kusnadi lebih memiliki keunggulan warna kuning pada telurnya yag berwarna Orange, karena dari pakannya saja bebek Pak Kusnadi lebih mahal harga dan kualitasnya.

Hal yang perlu dilakukan untuk memulai usaha budidaya bebek petelur adalah, sebagai berikut : 
·         Bebek termasuk dalam unggas, mendirikan usaha unggas harus mematuhi peraturan yang diterbitkan oleh pemerintah tentang pendirian usaha peternakan. Terutama mengenai skala usaha ternak bebek yang wajib pajak dan juga tentang tata letak usaha budidaya yang kita buat, sesuai aturan maka kandang ternak harus jauh dari pemukiman.
·         Bebek adalah unggas yang suka berenang, jadi kandang budidaya yang disiapkan juga sebaiknya dilengkapi dengan kolam bermain bebek.
·         Penyakit pada bebek dapat menular ke unggas lain seperti ayam dan sebaliknya. Jadi kandang bebek harus berjauhan dengan kandang ayam.

Untuk pemesanan bisa menghubungi Pak Kusnadi 081442913658

Kamis, 26 Desember 2013

PROFIL DESA GEMPOLSARI KEC TANGGULANGIN





Gempolsari adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoajo. Memiliki Luas desa 166.272 HA. Dan berbatasan dengan beberapa desa yakni Sebelah utara berbatasan dengan Desa Ngaban, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kedungbendo dan Desa Kenongo, sebelah barat berbatasan dengan Desa Kali Tengah, sebelah timur berbatasan dengan Desa Kalidawir dan Desa Penatar Sewu.
Desa Gempolsari dibagi menjadi 16 RT dan 4 RW serta 1 RT masuk dalam area terdampak lumpur yakni RT 10 RW 2 Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin,  termasuk dalam Peta Area Terdampkan (PAT) versi Perpres 14/2007. Akibat aliran lumpur terus menerus datang, warga di RT 10 RW 02 dari semula 119 kepala keluarga sekarang hanya tersisa 14 kepala keluarga saja. Data statistik Desa Gempolsari.
- RT 01 - RT 06 masuk kedalam RW 1
- RT 07 - RT 10 masuk kedalam RW 2
- RT 11 - RT 13 masuk kedalam RW 3
- RT 14 - RT 16 masuk kedalam RW 4
8 RT di Desa Gempolsari akan mengalami proses kena dampak luapan lumpur lapindo yakni, Sebagian RT 07 dan Sebagian RT 08 di lingkup wilayah RW 02, sebagian RT 11, sebagian RT 12, dan sebagian RT 13 yang terletak di lingkup wilayah RW 03, serta sebagian RT 14, sebagian RT 15, sebagian RT 16 di lingkup wilayah RW 04, yang terletak di Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin. Ke delapan RT tersebut sudah mendapat uang ganti rugi atau kompensasi sebesar 100 %. Yang berarti sudah LUNAS,
Desa Gempolsari dibagi menjadi dua dusun yakni, Dusun Ngembol, yakni RT 01 sampai RT 10, dan Dusun Gunting, yakni RT 11 sampai RT 16. Penduduk Desa Gempolsari terdiri dari 2234 orang berjenis kelamin laki-laki dan 2256 orang berjenis kelamin perempuan. Jadi Total penduduknya ada 4490 orang. Serta dengan 1386 orang yang menjadi kepala keluarga.
Kebanyakan penduduk Desa Gempolsari menganut agama Islam sekitar 4475 orang, 12 orang menganut agama Kristen serta 3 orang menganut agama Katholik. Desa Gempolsari memiliki 6 tempat peribadatan yakni, 4 buah masjid dan 16 buah mushola.
Sarana pendidikan yang ada di Desa Gempolsari yakni, 1 buah gedung kelompok bermain (PAUD), 1 buah gedung Taman Kanak-kanak, 3 bauh gedung Sekolah dasar yang terdiri dari 2 buah gedung sekolah dasar negeri dan 1 buah gedung sekolah dasar swasta. Serta 1 buah Pondok Pesantren.



RESEP RAHASIA PEMBUATAN KERUPUK ASLI SIDOARJO



 Pak YONO pengusaha sukses Kerupuk ARGETA


Berikut ini resep pembuatanya :
Bahan :
- Kaldu Kupang 3 liter
- Tepung Tapioka 5 kg
- garam 1 ons
- gula 50 gram
- bawang putih 1 ons
- penyedap rasa 20 gram
Cara Membuat :
1. Kaldu kupang direbus dalam kuali dan ditambah bumbu2
2. Campur tepung tapioka dan kaldu kupang sampai membentuk adonan sambil diuleni
3. Cetak adonan dalam plastik bulat . Kukus selama 1 jam
4. Setelah dikukus angin anginkan selama kurang lebih 24 jam agar adonan mengeras dan mudah dipotong
5. Potong dengan ketebalan 1 -2 mili
6. Jemur pada terik matahari sampai benar benar kering , kurang lebih 6 jam pada saat panas
7. Kerupuk siap dikemas dan digoreng.
Keunggulan Krupuk produksi ARGETA ini adalah : sangat cocok dibuat sebagai teman makan atau sekedar cemilan ringan karena memiliki tekstur yang RENYAH serta rasa yang ENAK, GURIH, KHAS, dan juga SANGAT BERPROTEIN TINGG

PRODUK UNGGULAN DESA GEMPOL SARI



foto:hasil olahan kerupuk udang

ARGETA (Arek Gempolsari Tanggulangin)

SIDOARJO - Sidoarjo merupakan kabupaten yang mempunyai lebih dari 15.000 UKM yang tersebar di 18 Kecamatannya, dan merupakan Kabupaten dengan jumlah UKM terbanyak di Indonesia. Sidoarjo tidak hanya terkenal akan lumpur Lapindo-nya saja, tapi juga mempunyai produk andalan yang sudah terkenal di dalam maupun di luar negeri.
Perkembangan Usaha kecil dan menengah (UKM) di Sidoarjo Jawa Timur terus menggeliat. Sidoarjo yang terkenal dengan sebutan kota petis dan udang, juga mempunyai produk unggulan lain yang menopang perekonomian Jawa Timur dan Indonesia. Sidoarjo mempunyai UKM yang beraneka ragam seperti kerajinan Tas, Koper, Accessories, Sandal, Sepatu, Handycraft, Garmen, Makanan, Fashion, Teknologi, Peralatan Dapur, Batik.
Seperti halnya di desa-desa lain. Di desa Gempolsari pun memiliki banyak sekali UKM yang sedang berkembang. Salah satunya yakni Usaha Kerupuk Bapak Sumaryono atau yang akrab dengan label Produksi ARGETA yakni kepanjangan dari Arek Gempolsari Tangulangin.
Berdiri pada tahun 1989 dengan awal memproduksi krupuk kupang selama 3 tahun. Dengan pemasaran awal dibawa ke Mataram. Karena semakin banyak permintaan dan memasuki era pasar bebas saat ini, persaingan di dunia usaha semakin kuat sehingga diperlukan terobosan baru dengan menciptakan inovasi-inovasi varian kerupuk baru, yakni Pak Yono begitu beliau biasa dipanggil membuat inovasi baru dengan menambah variant dari kerupuk produksinya. Dari yang semula hanya memproduksi satu jenis kerupuk yakni kerupuk Udang sekarang beliau memproduksi 8 (delapan) macam varian kerupuknya. Diantaranya Kerupuk Bawang, Kerupuk Udang, Kerupuk Bawang Bibir, Kerupuk Terasi, Kerupuk Tersannjung, Kerupung Tempe, dan kerupuk Polleng.
Memperkerjakan 13 orang pekerja 3 orang perempuan dan 10 orang laki-laki. Dengan rincian 6 orang pada produksi dan 7 orang pada jemur atau oven serta pengepakkan. Kerupuk ARGETA lebih banyak dipasarkan diluar Jawa yakni di Mataram dan Bengkulu. Selain diluar Jawa krupuk ARGETA juga dipasarkan di Jawa Tengah, Madura, Surabaya dan area lokal Sidoarjo.
Pada bulan Oktober 2013 lalu Pak Yono mendapatkan tawaran dari temannya yang bertempat tinggal di Perumahan Pondok Jati Sidoarjo untuk memasarkan kerupuknya ke Indoa. Kemudian Pak Yono mencoba untuk memasarkan krupuknya ke India sebanyak 5 Ton. Karena baru pertama kalinya mengimport produknya Pak Yono mengalami sedikit kesulitan dengan pengurusan surat-surat perijinannya.
Kendala yang dihadapi Pak Yono saat pembuatan krupuk adalah pada saat musim hujan seperti sekarang ini, beliau mengandalkan oven sebagai pengganti penjemuran dengan sinar matahari langsung. Untuk bahan baku utamanya menggunakan Tepung Tapioka yang didapat dari langganan setianya. Tidak ada kendala dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku utama pembuatan kerupuk karena dengan sistem pembayaran secara cash atau tunai. Bahkan sebelum Pak Yono memesan tepung, langganannya mengantarkan tepungnya dan mengatakan untuk pembayaran gampang bisa diatur (Sambil tertawa ringan).
Dengan 13 orang pekerja Pak Yono dan Karyawannya bisa memproduksi kurang lebih sebanyak 2½ ton dalam sehari. Dengan bahan baku utama tepung tapioka sebanyak 250 Kg. Untuk mengantisipasi kegagalan produksi Pak Yono selalu memantau setiap proses produksi yang dilakukan oleh para pekerjanya. Biasanya proses produksi dimulai pada pukul 06.00 pagi hingga pukul 15.00 WIB.
Kerupuk Pak Yono dikemas dalam kemasan 5 Kg dan bisa bertahan selama kurang lebih 12 bulan atau 1 tahun. Karena tanpa menggunakan bahan pengawet sehingga bisa bertahan hingga cukup lama, Ujar sang juragan tersebut dengan sumringah kepada kami.     Produksi ARGETA juga sudah mendapat ijin dari departemen kesehatan dengan nomer reg 179/                . Dengan delapan macam variant kerupuk memiliki merk dagang yang berbeda-beda. Ada yang berlabel Kerupuk Bawang lengkap dengan gambar satu siung bawang di label atasnya. Ada yang bergambar
Salah satu krupuk yang diproduksi Pak Yono dan Karyawannya adalah kerupuk kupang, Kupang adalah hewan laut sejenis kerang dan banyak ditemui di wilayah Sidoarjo .Kerupuk Kupang sendiri terbuat dari Tepung Tapioka dan Kupang

DATA KELOMPOK USAHA KECIL MENENGAH DESA GEMPOLSARI

UKM-UKM yang ada di Desa Gempolsari
RT 1
- Lis Gipsum : - Bapak Subrowardi
 - Bapak Slamet
- Pengrajin Tempe : Bapak Muchamad Iskak
RT 3
- Ternak Kambing Pedaging : Bapak Sami'an
RT 4
- Jual Beli Kambing dan Pelayanan Aqiqah : Bapak Rifa'i
RT 5
- Jual Beli Kambing dan Pelayanan Aqiqah : Bapak Imam
- Bengkel Las :  Bapak Amim
RT 6
- Ternak Puyuh (Jual Beli telur dan daging puyuh) : Bapak Samiran
RT 7
- Kerupuk 20 karyawan : - Bapak H. Sumaryono
  - Bapak H. Spanji
- Pabrik Rokok ( Jual Beli Tembakau) 20 karyawan : Bapak H. Sutris
RT 8
Bengkel Las : Bapak Abdul Manab
RT 11
- Pengrajin Batu Gosok (Batu Kompon) : Bapak Fathul Mu'in
- Ternak Bebek Petelor : Bapak Kusnadi
- Usaha Tambal Bak : Bapak Supardi dan Bapak Rahmad
- Rias Pengantin : - Bapak Hj.Ismail
- Bapak Hj,Shodiq
- Grosir Accesouris (Palenan) : Bapak Bakrie
    RT 12
- Tambal Panci : Bapak Kusaini
- Grosir Accesouris (Palenan) : Bapak Hj. Amien
    RT 13
- Grosir Accesouris (Palenan) : - Bapak Hj. Halul Badowi
- Bapak Nurul Shobak
- Usaha Terop dan sound system : Bapak Hj.Abd. Wahid
RT 14
- Giling Plastik (untuk didaur ulang) : Bapak Rohmad dan Bapak Kartono
RT 15
- Tas Ronjot : Bapak Kusaipi